Kumpulan Cerita Sex Terbaru 2018 - Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins
tentang the Convession of Economic Hitman, ketika aku mendengar suara
mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu,
terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku
melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa
bebarap kantung belanjaan.
“Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya
kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin
Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang
tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang
santai membaca sambil nonton acara TV.. “Pa ini pembantu baru yang
gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti
pa,” jelas istriku.
Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini.
Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari
desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan
perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol
didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada
yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum
buah dada seperti ini, pikirku..
“Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,”
jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik
lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan
kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan
buah dadanya yang bulat itu. “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah
di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”
“Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil
membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan
perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar
dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya
tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera
nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat
ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya..
Aaaargghh….!!!
Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan
membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya
dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus
kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain
bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku
kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .
Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan
telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika
Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, “Permisi pak, mau
bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil
menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an
kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.
“Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak
melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,”
jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,”
tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih
gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan
kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang
ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat
perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang
baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..
Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..”
kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung
hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih
pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya
lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang
sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari
incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya,
terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..
Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti
lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak
ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak
mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih
menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah
dadanya yang indah..
Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk
menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki
dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke
kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku
ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan
hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja
kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga
menyentuh tonjolan didadanya..
Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang
kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai
tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan
telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada
yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan
berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya
lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!”
Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan
kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya.
Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk
memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil
kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih
tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu
pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena
takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar
mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah
kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus
bisa menikmati lebihhh…..
Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan
Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika
mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku,
jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan
komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan
masuk kekamar anakku..
Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti
pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya,
aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku
kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku
hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku
memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan
segera menutup kembali pintu..
Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu
nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba
untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH
malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima
kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan
tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku
tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia
dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan
diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh
adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..
Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi
walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin
membuatku spaneng.. Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya
membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi
daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat
menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku
diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi
lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..
Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika
kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah
sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera
menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang
enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat
sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa
penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan..
Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya
kekecap-kecap dengan lidahku..
Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci
pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan
kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan
mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin
gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. Nampaknya dia tak bisa
menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada
kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit
bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak
melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul,
dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia
kenakan sedikit..
Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya,
tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang
membuncah itu. Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan
terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana
pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik
turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan
kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss…..
terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan
masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya
tanpa henti..
Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku
duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku
melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku
dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan
melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih
tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti
bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku
tepat diatas vaginanya..
Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah
mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya..
“Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang
sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah
lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan
kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..”
jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri
menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..
“Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali
menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali
kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt
paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku
menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak “Diaamm aja kamu
Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser
pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala
kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya,
rasanya luar biasa enaakkk..
Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit
bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter
5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan
sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam
vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia
mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk
menghunjam kedalam vaginanya… Rasa-rasanya seperti dipijat dan
disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku
mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis
tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..
Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan
nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang
kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku
yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan
rasa nikmat tadi… Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku
kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin
meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali
kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh …..
ini bener-bener enak Ti…” kataku…
Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang
bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari
cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan
agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup
dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu..
Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya,
dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku
kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram
otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh
rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa
sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…
Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil
tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat
itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat
susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat
sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku
kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh….
paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk
menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali
kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa………
..!!!!!!!!!!!
Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan
vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku
lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat
dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Kembali kubalikan
tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali
kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti
sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya
dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya
memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”
Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku
kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang
bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan
desahannya bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku
menghantam pangkal pahanya “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan
tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat
nafsuku memuncak cepat..
Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan
menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat
menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang
kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas
kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi
MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar
biiaasssaa nikmat..
Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan
lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut
kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut,
dada busung, dan sebagian wajahnya..”croott..crooot…cr
oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran gku
tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar
deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku
keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek
telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..
Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan
menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat
dia menitikkan air mata, dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan
napasnya yang tersengal.. “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku,
seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. Dia berusaha menahan
tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja
untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..
Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala
kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping
anakku, dan kucoba untuk tidur.. Tapi kenikmatan yang baru saja
kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk
segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…
aku
buku
Convession of Economic Hitman
Hari
ini
John Perkins
membaca
Minggu
santai
sedang
siang
tentang
the
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.