Kumpulan Cerita Sex Terbaru 2018 - Setelah kami berkenalan, lalu kami berbicara sebentar di kantin SMA .
Setelah tidak berapa lama, tiba-tiba dia berbisik di telinga saya,
katanya, “Kamu cantik sekali deh Shinta..”, sambil matanya tertuju pada
belahan dada saya. Muka saya langsung merah, kaget dan dadaku berdetak
kencang.
Tiba-tiba terdengar suara “Pritt…!”, tanda bahwa babak ke-2 akan dimulai, saya langsung mengajaknya balik ke lapangan.
Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas-kelas kosong.
Tiba-tiba dia menarik tanganku masuk ke dalam kelas 3 Fis 1, lalu dia
langsung menutup pintu. Saya langsung bertanya padanya, ” Ada apa
Indra…, babak ke-2 sudah mau mulai nih…, kamu tidak takut dicariin
pelatih kamu?”.
Dia tidak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari
belakang, dan dia berbisik lagi padaku, “Badan kamu bagus sekali ya
Shin..”.
Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain berbalik badan dan menatap matanya serta tersenyum padanya.
Dia langsung mencium bibirku dan saya yang belum pernah berciuman
dengan cowok, tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan lidahnya
masuk ke dalam mulutku. Setelah kira-kira 5 menit bercumbu, mulai
tangannya meraba dan meremas dadaku. Saya pasrah saja padanya, karena
terus terang saya belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini.
Tangannya masuk ke dalam baju cheers no.3-ku, dan mulai memainkan puting
payudaraku, lalu dia menyingkapkan bajuku dan melepaskan rokku hingga
saya tinggal mengenakan BH dan celana dalam saja.
Lalu ia membuka baju basket dan celananya, sehingga ia hanya
mengenakan celana dalam saja. Tampak jelas di depanku bahwa “penis”-nya
sudah tegang di balik celana dalamnya. Ia memegang tanganku dan menuntun
tanganku ke dalam celana dalamnya. Saya merasakan “penis”-nya yang
besar dan tegang itu dan ia memintaku untuk meremas-remas penisnya. Ia
memaksaku untuk membuka celana dalamnya, setelah saya membuka celana
dalamnya, tampak jelas penisnya yang sudah ereksi. Besar juga pikirku,
hampir sejengkal tanganku kira-kira panjangnya.
Baru kali ini saya melihat kemaluan cowok secara langsung, biasanya saya
hanya melihat dari film biru saja kalau saya diajak nonton oleh
teman-teman dekatku. Ketika saya masih terpana melihat penisnya, dia
melepas BH dan celana dalamku, tentu saja dengan sedikit bantuanku.
Setelah ia menyingkirkan pakaian dalamku, badannya yang tinggi dan
atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih badanku di
atas meja kelas dan ia mulai menjilati puting payudaraku sampai saya
benar-benar menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku,
saya baru tahu bahwa inilah yang akan terjadi padaku kalau saya
benar-benar terangsang.
Lalu tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan
mulai memainkan clitorisku sambil sesekali mencubitnya. Saya yang
benar-benar terangsang tidak bisa berbuat apa-apa selain mendesah dan
menggeliat di atas meja. Cukup lama ia memainkan tangannya di
kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dengan
nafsunya, tangan kanannya masih memainkan clitorisku. Tidak lama saya
bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian, saya
merasakan darahku naik ke ubun-ubun dan saya merasakan sesuatu
kenikmatan yang sangat luar biasa, badanku meregang dan saya merasakan
cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku, Indra tanpa ragu menjilati
cairan yang keluar sedikit demi sedikit itu dengan nafsunya sampai
hanya air liurnya saja yang membasahi kemaluanku. Badanku terasa lemas
sekali, lalu Indra duduk di pinggir meja dan memandangi wajahku yang
sudah basah bermandikan keringat.
Ia berkata padaku sambil tersenyum, “Kamu kelihatan capek banget ya Shin…”. Saya hanya tersenyum.
Dia mengambil baju basketnya dan mengelap cucuran keringat pada
wajahku, saya benar-benar kagum padanya, “Baik banget nih cowo”,
pikirku. Seperti sudah mengerti, saya jongkok di hadapannya, lalu mulai
mengelus-ngelus penisnya, sambil sesekali menjilati dan menciuminya,
saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa bereaksi seperti itu, yang ada
di pikiranku hanya membalas perbuatannya padaku, dan cara yang kulakukan
ini pernah kulihat dari salah satu film yang pernah kutonton.
Indra hanya meregangkan badannya ke belakang sambil mengeluarkan
suara-suara yang malah makin membuatku ingin memasukkan penisnya ke
dalam mulutku, tidak berapa lama kemudian saya memegang pangkal
kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk ke dalam mulutku, terasa
benar ujung penisnya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir
semua bagian batang kemaluannya masuk ke dalam mulutku, lalu saya mulai
memainkan penisnya di dalam mulutku, terasa benar kemaluanku mulai
mengeluarkan cairan basah lagi, tanda kalau saya sudah benar-benar
terangsang padanya.
Kira-kira 5 menit saya melakukan oral seks pada Indra, tiba-tiba
badan Indra yang sudah basah dengan keringat itu mulai bergoyang-goyang
keras sambil ia berkata, “aarghh…, Saya udah gak tahan lagi nih Shin…,
Saya mau keluarr…”.
Saya yang tidak benar-benar memerhatikan omongannya itu masih saja terus
memainkan penisnya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan
agak asin keluar dari lubang kemaluan Indra, saya langsung mengeluarkan
penisnya itu dan seperti kesetanan, saya malah menelan cairan spermanya,
dan malah menghisap penisnya sampai cairan spermanya benar-benar habis.
Saya duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Indra yang
tiduran di meja sambil mencoba memelankan irama nafasnya yang
terengah-engah.
Saya hanya tersenyum padanya, lalu Indra bangun dan
menghampiriku, Dia juga hanya tersenyum padaku. Cukup lama kami
berpandangan dengan keadaan bugil dan basah berkeringat.
“Kamu cantik dan baik banget Shin”, katanya tiba-tiba. Saya hanya
tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya. Indra membalas dengan nafsu
sambil memasukkan tangannya ke dalam lubang kemaluanku. Cukup lama kami
bercumbu, lalu ia berkata, “Shin…, boleh nggak Saya emm…, itumu…”.
“Itu apa Ndra?”, tanya saya.
“Itu…, masa kamu gak tahu sih?”, balasnya lagi.
sebelun saya menjawab, saya merasakan kepala batang kemaluannya sudah
menyentuh bibir kemaluanku. “Crestt.., creest”, terasa ada yang robek
dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar.
Kemudian Indra berkata, “Shin kamu ternyata masih perawan!”, saya hanya
bisa tersenyum dan merasakan sedikit perih di kemaluanku terasa agak
serat waktu setengah kemaluannya masuk ke vaginaku. Digerak-gerakan
perlahan batang kemaluannya yang besar tapi setelah agak lama entah
mengapa rasa sakit itu hilang dan yang ada hanya ada rasa geli, nikmat
dan nikmat ketika Indra menggoyangkan badannya maju mundur pelan-pelan
saya tidak tahan lagi seraya mendesah kecil keenakan. Kemudian semakin
cepat saja Indra memainkan jurusnya yang maju mundur sesekali
menggoyangnya ke kiri ke kanan, dan dipuntir-puntir putingku yang pink
yang semakin membuatku menggelepar-gelepar seperti ikan yang dilempar ke
daratan.
Keringat sudah membasahi badan kita berdua. Saya sadari kalau
saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang, tapi saya rasa
kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil. “Ahh…, ahh…, ahh”,
saya mendesah dengan suara kecil karena takut kedengaran orang lain.
Kulihat wajah Indra yang menutup matanya dan terenggah-engah nafasnya.
Cukup lama juga Indra bermain denganku, memang benar kata orang
kalau atlet itu kuat dalam bersenggama. “Ahh…, aww…, aww”, geli dalam
lubang kemaluanku tidak tertahankan. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang
lain yang belum pernah kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari
dalam vaginaku.
Oh, itu mungkin yang kata orang orgasme pikirku. Badanku terasa rileks
sekali dan mengejang. Mulutku ditutup oleh Indra mungkin ia takut kalau
saya mendesah terlalu keras. Meja kelas yang agak tua itu
bergoyang-goyang karena ulah kita berdua. Saya masih merasakan bagaimana
Indra berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya, lalu ia duduk di
bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluannya. Saya menurut saja dan
pelan-pelan saya duduk di kemaluannya. Indra memegang pinggulku dan
menaik-turunkan diriku. Saya belum pernah saya merasakan kenikmatan yang
seperti ini. Saya mendesah-desah dan Indra semakin semangat
menaik-turunkan diriku. Lalu badan Indra mengejang dan berkata, “Shin
saya mau keluarr”, sekarang malah giliranku yang semangat memacu gerakan
tubuhku agar Indra bisa juga mencapai klimaksnya, tapi lama Indra
mengeluarkan penisnya dan terdengar ia mendesah panjang, “Ahh Shin…,
Saya keluar”. Kulihat air maninya berceceran di lantai dan sebagian ada
yang di meja. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan.
Ia berkata, “Kamu nyesel yah Shin?”, saya menggeleng sambil berkata,
“Nggak kok Ndra…, sekalian buat pengalaman bagiku.”
Home
»
. Setelah
»
berapa
»
berbicara
»
berkenalan
»
di kantin
»
kami
»
lalu
»
lama
»
sebentar
»
Setelah
»
SMA
»
tidak
» Kumpulan Cerita Sex Terbaru Shinta Gadis SMA Memiliki Nafsu Tinggi
Friday, August 3, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.